Wednesday, July 01, 2009

.suntik suntik

Kali ini yang disuntik bukan Josh tapi mamanya ;( Senin kemarin gue kontrol IUD ke dr. Boy sekalian ambil hasil pap smear. Fuh, thank God hasilnya bagus :) Pas di-USG juga posisi IUD baik, semua ok. Harusnya gue bisa pulang dengan senyum luebar.

Tapi dengan bodohnya gue mengumpankan diri sendiri ke jarum suntik. Abis gue penasaran sama yang namanya vaksin HPV. Kata temen, vaksin HPV itu lebih baik untuk yang belum ternoda *alias belum kawin gituuuu*. Buat kita-kita ini ya useless. Tapi pas gue tanya dr. Boy, dia bilang dulu sih emang vaksinnya lebih dikhususkan untuk yang belum menikah *atau ya, yang belum berhubungan seksual lah* tapi sekarang yang udah pun boleh. Namanya juga untuk pencegahan. Kalau emang ada biaya, kenapa engga? Better save than sorry, kan?

Ya sudah, kembali lah gue ke balik tirai. Ugh, lumayan juga. Ga sakit sih, tapi abis itu tangan pegel banget. Sampai sekarang baru agak mendingan nih pegelnya. Tapi bulan depan, ada suntikan kedua. Trus 6 bulan yang akan datang, suntikan ketiga. Abis itu udah deh. Hore.

Nah, ceritanya gue mau share dong ke temen-temen kantor tentang pentingnya vaksin ini. Apalagi mereka kan belum pada menikah tuh. Eh, malah pada ketakutan, takut diobok-obok katanya hihi. Tapi penasaran juga soalnya mereka juga pernah denger pentingnya vaksin ini. Tau-tau satu temen gue nyeletuk bahwa dia pernah denger pap smear untuk yang belum menikah.

Langsung deh gue search sana sini, dan menemukan fakta bahwa pemeriksaan itu ada dua jenis: pap smear dan IVA (Inspeksi Visual Asetat). Jadi ternyata tindakan yang gue jalani kemarin itu adalah IVA, bukan pap smear. Du du du. IVA itu banyak dilakukan karena lebih murah, lebih nyaman, cepat dan sederhana. Pantesan gue bingung, kok banyak orang bilang pap smear itu agak ga enak padahal gue malah ga berasa apa-apa :D

Gue jadi penasaran mau nanya ke dr. Boy kenapa gue dapat tindakan IVA instead of pap smear padahal gue udah menikah *anak satu pula haha*. Soalnya sekilas gue baca, pap smear itu memberikan hasil yang lebih akurat dari IVA. Sayangnya pertanyaan ini harus gue pendam sampai next month vaksin kedua. Sementara ini gue cukup puas dengan jawaban gue sendiri bahwa MUNGKIN dilakukan IVA dulu lalu kalau *tok tok tok* hasilnya mencurigakan dilanjutkan dengan pap smear idea

*ah, i learn something new from just a simple thing

No comments: